tersebut. "Kerangka penyelesaiannya ini dilakukan oleh perusahaan Lapindo," tegas Presiden.
Menyambung jalan cerita dari berita di atas dalam bentuk sebuah opini bahwa menurut hemat saya, Pak SBY hanya bisa sekedar memberi koment aja, low or no action. Padahal ditinjau dari jabatannya sebagai priseden kekuatan akses dan politik terhadap semua media terkait untuk menyelesaikan masalah lumpur lapindo begitu luas dan mendalam tapi nyatanya pak SBY memakai power by akses tersebut begitu dangkal.
Woooooiiiiii.......para rakyat Republik Indonesia, himabauakoe "JANGAN PERNAH PERCAYA MA SBY LAGI, ANAKNYA, CUCUNYA BESERTA ANTEK-ANTEKNYA.INGAT >>> BUAH JATUH TIDAK JAUH DARI POHONYA BRO !!!!!
Anie Broker
Senin, 25 April 2011 | 13:39 WIB
Jangan ganggu yayank-ku, hidupnya dah berat menanggung malu tiap hari demi kelimpahan harta duniawi kami sekeluarga.
wartawan kota
Senin, 25 April 2011 | 13:08 WIB
Saya bingung ama pak. SBY.... solusi yg diberikan. Kayak salah satu soal di UNAS. "Sebutkan 3 langkah mengatasi lumpur lapindo di Sidoarjo?"..... ya itu jawaban di atas. Masalahnya. proses dan bukti pemerintah gak ada...selain MGKN membuka lapangan pekerjaan baru buat masyarakat....yaitu membangun "penahan(bukan mengatasi)" lumpur - biar masyarakat ada kerjaan kontraktor dapet duit dari APBN. MASALAHnya mengapa pemerintah gak mau bayar ahli dari luar (meski mahal) tapi harus ada hasil. Saya yakin ilmuwan luar ada yg mampu mengatasinya, kalo aja ilmuwan lokal kita gak bisa kasi solusi
sarwani manap
Senin, 25 April 2011 | 12:43 WIB
sangat miris dan prihatin sekali, klo cuma penanganan lumpur lapindo masih dibahas, sementara harta warga sudah tenggelam dan saatnya sekarang lebih berani untuk bertindak dalam hal keadilan dan hukum atau berani berbuat berani tanggung jawab..????
Nur Juned
Senin, 25 April 2011 | 12:35 WIB
Bakrie mau bayar korban Lapindo nggak?
rizal maulana
Senin, 25 April 2011 | 13:45 WIB
ga ah..udah tenggelem tanahnya juga..wkwkwkwk
pengkritik kejam
Senin, 25 April 2011 | 12:22 WIB
peertama beye lambat bertindak udah jadi oposisi(aburizal bakrie) baru sekarang di tindak padahal kejadian udah 4 tahunan gak kunjung selesai juga. ke-dua ganti rugi yang bilang pihak lapindo yang bayar tapi secara nyata tetap aja APBN yang jadi korban. yang ke tiga yang terpenting dari yang penting ubah pak beye yang selalu telat bertindak jadi cepat dan tegas bertindak kalo ingin sisa waktu yang pemerintahan. cari pada sudah habis dan nantinnya malah di cap pemerintahan yang gagal baru tau rasa dia. ntar anaknya yang bakal maju capres gak mungkin lagi di percaya ama rakyat.
soe tata
Senin, 25 April 2011 | 12:12 WIB
Citra sudah terlanjur jelek. SBY sebaiknya mendendangkan lagu Panbers, "Terlambat Sudah". Cinta rakyat sudah pupus ditelan lumpur Lapindo.
ginusa wido
Senin, 25 April 2011 | 14:26 WIB
reff.terlambat sudah terlambat sudah...semuanya tlah berlalu
Kustoyo Kustoyo
Senin, 25 April 2011 | 13:50 WIB
telat sekali ya, jaman sebelum jadi presiden 2 sampai sekarang baru di bahas, terus kasus yang lain kapan dibahasnya tunggu tdk jadi presiden.
No comments:
Post a Comment
Terimakasih atas kunjungan dan komentar anda