Pada tahun ini alokasi anggaran dari pemerintah untuk menyelesaikan masalah lumpur lapindo terkait ganti rugi untukdesa yang terkena dampak maupun diluar peta dampak lumpur lapindo (versi pemerintah) berkisar 1,3 T.
Sebuah anggaran yang fantastis dan mudah-mudahan tersaluran secara cepat dan benar. Bagi penulis sendiri angka ini bukan problem karena Porong adalah wilayah NKRI, maka sangat wajar pemerintah harus ikut andil dalam membantu warganya secara finansial dan non finansial yang lagi bermasalah akibat derita kerugian bencana. Dan sangat wajar bila pemerintah harus care dengan rakyatnya, bukan hanya harus dibebankan masalah pajak dan ekonomi negara yang mencret gak ketulungan alias no balance moneyter. Sumber ; http://www.tempo.co
Tapi eits, tunggu dulu...nih moment ada yang salah. Bila melihat dibalik rencana kucuran dana ini, PT. Lumpu Brantas akhirnya cuci tangan, cuci kaki, cuci muka, sekalian cuci pantat (platus + mencret lupa cebok) karena pemerintah mengambil alih ganti rugi ini. Hal ini dilakuakan oleh pemerintah dengan dalil tolol pemerintah yang dipimpin presiden SBY yakni lumpur lapindo adalah bencana alam maka ganti ruginya dilakukan oleh negara padahal kalo mau ditarik kebelakang sejarah luapan lumpur ini jelas-jelas diakibat kecerdikan dan kepintaran PT. Lumpur Lapindo dalam melakukan exploitasi sumber daya alam (Gas) di Porong. Sumber ; http://www.metrotvnews.com
Bukannya nuduh nih...tapi mari kita lihat kecerdikan dan kepintaran PT. Lumpur Lapindo dalam mengeruk keuntungan besar di Porong-Sidoarjo. "Karena dinilai susah membeli areal sumber Gas yang telah didiami oleh warga dan perusahaan atau industri-industri bahkan disana telah terbentuk sebuah pemerintahan kecil (kantor pemerintah, sekolah negeri, dll) yang pada akhirnya akan merepotkan administrasi dan juga duitnya buat membeli areal yang luas tersebut maka jalan satu-satunya adalah membuat seolah-olah Lumpur Lapindo adalah bencana alam. Maka endingnya adalah negara menyatakan ini adalah Bencana Alam dan Bersedia Menalangi Keruagian Warga. Haaah..kesimpulannya adalah PT. Lumpur Lapindo terkesan membeli Porong-Sidoarjo pake duit pemerintah. Hal ini diperkuat adanya galian pengeboran baru yang dilakukan oleh pihak PT. Lumpur Lapindo yang tidak jauh dari pusat semburan. Maka kesannya adalah membodohi seluruh warga Porong termasuk Gubenurnya dengan menggusur penduduknya dengan dalih "BENCANA ALAM" padahal berniat menguasai materi Gas yang ada disana. So sekarang PT. Lumpur dengan leluasa menguasai Gas yang ada disana tanpa harus ada saingan perusahaan lain, tanpa harus ada warga dan pemerintah setempat yang akan mengemis minta Fee berupa pembangunan (masjid, sekolah, jalan, gedung pemerintah,dll), penyekolahan putra daerah yang berkompeten, act.
Cerdik dan Pintar kan ??? PT. Lumpur Lapindo membeli Porong-Sidoarjo pake duit pemerintah
Satu lagi nih...kalau Bakrie kepengen jadi calon jadi presiden, hati-hati tuh yang namanya Serangan Fajar...jangan mau nikmat sesaat menderita selamanya bin forever nerver happy.
No comments:
Post a Comment
Terimakasih atas kunjungan dan komentar anda