Kanal Pembuangan Limbah Lumpur Lapindo

Pada kali ini, kami akan membahas mengenai kanal sebegai media pembuangan lumpur lapindo, tulisan ini merupakan kelanjutan dari bagaimana

Sebagaimana telah dibahas pada periode waktu lalu bahwa lumpur lapindo tidak akan bisa mengalami pengendapan dalam proses waktu yang cepat karena massa dari lumpur ini  tidak memiliki massa logam yang cukup untuk mengendapkan lumpur ini dan juga dikarenakan pengaruh suhu dari lumpur ini yang tidak mengalami penurunan titik beku yang cepat seperti halnya lava yang keluar dari gunung api.

Oleh karena itu maka salah satu jalan untuk mengurangi deposito lumpur di titik semburan lumpur lapindo adalah dengan cara mengalirkannya dan bukan dengan mengendapkannya di satu titik (ga bakalan muat dan ga bakalan padat). Mengapa demikian ? Karena volume gas yang berada di perut bumi pada target pengeboran Lapindo belum habis dan perannya hanya sebagai tenaga pendorong, massa yang jauh lebih besar adalah air dan tanah yang ikut serta larut menjadi lumpur secara terus menerus diproduksi jauh lebih luas volumenya. Kondisi ini mengakibat terbentuknya sirkulasi yang menyerupai mixer yang bertujuan menghancurkan seluruh area pada permukaan kulit bumi dan akan berhenti melakukan kegiatan mixernya ketika gas sudah habis.

Olehnya itu sebagai kontrol dari kegiatasn mixer tadi, maka haruslah dibuat kanal sebagai media pembuangan lumpur lapindo, karena tanpa kanal tersebut produksi lumpur lapindo menjadi tak terkendali, luberan yang ditimbulkannya akan secara random menggenangi dataran yang rendah dan setelah penuh di satu titik akan berpindah ketitik berikutnya disekitar beberapa kilometer dari titik endapan sebelumnya yang jauh lebih rendah daratannya dan begitu seterusnya.

Sebagai kanal yang dijadikan sebgagai media pengontrol dari deposito yang terus-menerus terjadi, maka kanal ini juga harus selalu dievaluasi kinerjanay dalam beberapa hari, adanaya sedikit sumbatan di sepanjang jalur kanal akan mengalami endapan dan tentunya hal ini akan mengakibatkan titik awal masalah baru yakni gerakan lumpur lapindo akan luber lagi di jalur kanal itu.

Metode pembuatan kanal ini sebenarnya bukannlah metode yang praktis, karena evaluasi dari kinerja kanal ini yang harus dikontrol dan bukan cuma itu, volume produksi lumpur lapindo yang melewati sepanjang kanal ini juga harus dipanatau. Hal ini bertujuan untuk mencegah adanya endapan disepanjang kanal yang bisa menyebabkan kurang lancarnya atau bahkan dapat menyebabkan macetnya jalur kanal sebagai media pembuangan. Paling tidak disana harus ada kapal pengeruk dan truk pengangkut sebagai pengeontrol endapan disepanjang jalur kanal.

Jika Kanal Pembuangan Limbah Lumpur Lapindo ini berjalan sesuai dengan yang diperkirakan, maka bukan suatu yang tidak mungkin bahwa deposito yang terus menerus terjadi akan terkontrol secara baik dan tidak lagi membanjiri area produkti. Metode ini sebenarnya boleh dibilang secara kasar metode pengalihan (bukan blokade). Atau boleh dikata TAICHI (mirip kungfu gitu gan) ; tenaga dari lawan harus dilepaskan dan diarahkan dan bukan dengan cara redam paksa layaknya petinju yang nahan pukulan (jadinya bisa-bisa parkinson).

Meski demikian yang perlu diperhitungkan adalah lamanya volume gas yang akan habis sebagai tenaga penggerak mixer tadi, dan beberapa ahli mengatakan bahwa dengan melihat produksi lumpur lapindo maka diperkirakan gas yang ada di sumber pengeboran Lapindo akan habis dalam kurun waktu 30 tahun kedepan. Artinya pengedalian lumpur lapindo dengan metode kanal ini akan berlangsung hingga ke generasi berikutnya. Dan beranjak dari sini pula bisa diperkirakan jumlah biaya yang harus ditimbulkan selama 30 tahun kedepan dengan cara melikan 10% dari jumlah pengeluaran pembiayaan yang dikeluarkan saat ini (Hasilnya banyak lah)

Bagi kami, metode ini adalah bagian dari solusi yang kami tawarkan (yakni sterilisasi) lewat webblog ini. Dan langkah ini memang harus ditempuh untuk bertujuan mencapai titik target sumber luapan lumpur lapindo. Tanpa metode ini maka untuk melakukan on/off dari pada titik semburan tidak bisa dilakukan.

 Next Penghancuran Tanggul Penahan Lumpur Lapindo sebagai bagian dari langka Sterilisas