Indonesia pada saat ini boleh dikata masih dalam keadaan krisis rupiah, betapa tidak lihat saja kekautan ekonomi makro Indonesia saat ini, sampai saat ini Rupiah belum mampu mengimbangi apalagi menyaingi Dollar. Parahnya lagi kekuatan ekonomi nasional saat ini berada pada sektor mikro, artinya ekonomi makro saat ini ditopang oleh ekonomi mikro yang berbuntut masayarakat harus menerima terpaan dan batingan sosial ekonomi yang paling berat.
yang bisa jauh lebih meninggkatkan kualitas pangan dalam hal ini protein. Kalo memang produksi kedelai kiata menurun untuk memenuhi sumber protein masyarakat, mengapa tidak memanfaatkan kekayaan kelautan kita buat menggantikannya. Saya rasa masyarakat kita akan terima sebuah kondisi kalau produksi kedalai menurun daripada harus tergantung dengan masyarakat luar dalam hal ini import. Kalo perlu pemerintah yang seharusnya mengurus masalah kedelai dan mengejar ketertinggalan ini. Tapi sayang kiblat pemerintah saat ini bukan pada sektor pertanian. Kibablat pemerintah saat ini jauh cenderung pada sifat dan tingkat konsumtif yang lebih tinggi akan produk luar dan senang utang. Akhirnya semua sektor produksi menjadi nol. Nambang gas gagal, nambang minyak tapi gak dikelola jadi barang jadi (malah mentahnya dijual dan bentuk jadinya dibeli kembali dari negara luar), nambang logam (nikel, emas, fe, dll) malah dikerjakan oleh pihak austrlia dan sekutunya di papua, parahnya lagi lahan pertanian terbengkalai (mulai dari pupuk, bibit dan penjualannya dimonopoli oleh tengkulak yang ada dimasyarakat dan pemerintah hanya tersenyum).
No comments:
Post a Comment
Terimakasih atas kunjungan dan komentar anda